Pages

Labels

Kamis, 14 Juni 2012

ANALISA PEMASARAN PEPAYA


ANALISA PEMASARAN PEPAYA( Studi Kasus di Desa Jeru, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang )
Indonesia merupakan negara agraris yang sangat kaya akan keneka ragaman hayatinya. Perilaku petani saat ini mempunyai orientasi profit atau komersial dan petani mulai menjadi subyek pembangunan yang memiliki peningkatan kualitas kehidupanya, mulai peningkatan aspek pendidikan, ketrampilan, manajemen, produktifitas kerja maupun kualitas gizi. Perubahan perilaku dan semangat ini juga merubah orientasi dalan berusaha tani, dimana tanaman yang diusahakannya sudah bukan lagi tanaman yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pokok saja melainkan tanaman sesuai dengan kebutuhan pasar seperti sayur mayur dan buah-buahan.
Salah satu buah-buahan yang mempunyai prospek untuk dikembangkan di Indonesia adalah buah pepaya. Pepaya selama ini hanya sebagai tanaman selingan untuk tanaman pekarangan, namun sekarang mulai banyak dikembangkan menjadi tanaman kebun yang berorientasi pasar. Indonesia mempunyai potensi yang cukup besar dalam budidaya tanaman pepaya mengingat kebiasaan masyarakat Indonesia terbiasa budidaya pepaya. Berdasarkan laporan FAO tahun 1988 Indonesia menghasilkan pepaya sebesar 270 ribu ton pepaya. Angka ini jauh lebih besar jika dibandingkan negara Philipina yang menghasilkan 95 ribu ton dan Papua New Guinea yang menghasilkan sebesar 12 ribu ton pepaya.
Masalahnya saat ini adalah bagaimana saluran atau rantai pemasaran pepaya? Berapa besar marjin pemasaran dari berbagai saluran pemasaran pepaya? Berapa besar share keuntungan pemasaran pepaya?
Oleh karena itu tujuan penelitian ini
1. Mengetahui rantai/saluran pemasaran pepaya.
2. Mengetahui besarnya marjin pemasaran pepaya.
3. Mengetahui besarnya share keuntungan yang diterima petani.
Sehingga dari penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk
1. Sebagai bahan referensi bagi penelitian berikutnya.
2. Sebagai gambaran peluang bisnis pemasaran pepaya.
Penelitian ini sengaja dilakukan di Desa Jeru Kecamatan Turen Kabupaten Malang mengingan desa ini merupakan salah satu sentra produksi buah pepaya. Sample penelitian ini ditentukan dengan menggunakan metode snowball sampling, dengan pengambilan contoh lembaga pemasaran dilakukan berdasarkan penelusuran komoditas pepaya dari produsen sampai konsumen. Adapun analisa data menggunakan metode diskritif dan analisis marjin pemasaran dan share yang diterima petani dengan rumus sebagai berikut:
Margin pemasaran sama dengan biaya pemasaran ditambah dengan keuntungan yang secara sistimatis dapat dirumuskan sebagai berikut :
M = Pr - Pf atau Mp = Bp K
dimana :
Pr = Harga ditingkat konsumen yang diambil dari harga
beli rata-rata konsumen.
Pf = Harga ditingkat produsen yang diambil dari harga jual
rata-rata produsen.
Bp = Biaya pemasaran yang dikeluarkan lembaga pemasaran
dalam menjalankan fungsi pemasaran.
K = Keuntungan lembaga-lembaga pemasaran.
Untuk menghitung share yang diterima petani digunakan rumus perhitungan sebagai berikut:
Harga yang Diterima Petani
Share Petani = X 100 %
Harga yang di bayar oleh Konsumen Akhir
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Analisa Pemasaran Pepaya di Desa Jeru Kecamatan Turen Kabupaten Malang dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Lembaga pemasaran yang terdapat didaerah ini ada 5 pola saluran pemasaran yaitu :
a. Petani Tengkulak Malang Pengecer Konsumen
b. Petani Pedagang Pengumpul Pengecer Konsumen Malang
c. Petani Pengecer Konsumen Malang
d. Petani Pedagang Pengumpul Pengecer Konsumen Jakarta
e. Petani Tengkulak Pedagang Pengumpul Pengecer Konsumen Jakarta
2. Marjin pemasaran dan share yang diterima petani adalah sebagai berikut:
a. Pada saluran I Marjin pemasaran sebesar Rp. 108,5/kg dan share yang diterima petani sebesar 43,05 %
b. Pada saluran II Marjin pemasaran sebesar Rp. 81/Kg dan share yang diterima petani sebesar 50,75 %
c. Pada saluran III Marjin pemasaran sebesar Rp. 35,5/Kg dan share yang diterima petani sebesar 76,97 %
d. Pada saluran IV Marjin pemasaran sebesar Rp. 191,8/Kg dan share yang diterima petani sebesar 29,09 %
e. Pada saluran V Marjin pemasaran sebesar Rp. 194,5/Kg dan share yang diterima petani sebesar 30,53 %
Rounded Rectangle: Petani Tengkulak Pedagang Pengumpul Pengecer Konsumen jakarta
 










3. Dari hasil penelitian ini, ada hal yang terlihat sebagai trend yaitu semakin banyak saluran pemasaran pepaya yang terlibat maka marjin pemasaran semakin besar dan share yang diterima petani semakin kecil. Demikian juga semakin jauh daerah tujuan pemasaran pepaya semakin besar marjin pemasaran pepaya dan share yang diterima petani semakin kecil.

sumber:
http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jiptumm-gdl-s1-2003-tri-8837-2003&q=manajemen%20pemasaran

Sabtu, 07 April 2012

Plastik Penyebab Kanker

~ Tidak boleh ada container / wadah plastik di dalam microwave

~ Tidak boleh ada botol plastik dalam kulkas / freezer
~ Tidak boleh ada tutup plastik dalam microwave
~ Campuran kimia yg bernama dioxin bisa menyebabkan kanker terutama kanker payudara. Dioxin itu sangat berbahaya bagi sel-sel di tubuh kita.
~ Jangan membekukan botol plastik berisi air karena itu akan menyebabkan terlepasnya dioxin dari plastik
Edward Fujimoto, Manager Program Kesehatan di Rumah sakit Castle, melakukan siaran di program televisi untuk menerangkan ancaman kesehatan. Dia menerangkan betapa bahayanya dioxin bagi tubuh kita.
Dia mengatakan bahwa kita tidak boleh memanaskan makanan di microwave dengan mengunakan wadah plastik, terutama makanan yang mengandung lemak (fat).
Kombinasi dari lemak, gelombang panas tinggi dan plastik akan menyebabkan dioxin menyelubungi makanan dan akhirnya masuk ke tubuh kita.
Sebagai pengganti, dia merekomendasikan wadah kaca seperti Corning Ware, Pyrex atau keramik untuk memanaskan makanan. Hasilnya sama tapi tanpa dioxin.
~ Makanan seperti cup mie (instant ramen), makanan siap saji (tv dinner) dll tidak boleh dipanaskan di dalam wadah plastiknya, harus dipindahkan terlebih dahulu.
~ Kertas tidak begitu berpengaruh, tapi kita tidak tahu terbuat dari apakah kertas, paling baik kita memakai wadah dari kaca.
Dia juga mengingatkan, beberapa saat yg lalu, beberapa restoran siap saji / fast food restaurants sudah tidak memakai wadah plastik / steyroform lagi, penyebabnya adalah dioxin.
Juga dia mengingatkan untuk tidak menutup makanan dengan lembaran plastik seperti saran wrap sewaktu dipanaskan di microwave.
Saat makanan dipanaskan, gelombang panas tinggi menyebabkan racun menjadi meleleh dari plastik, masuk ke dalam makanan.
~ Tutup makanan dengan kertas / tissue dapur / paper towel
Source: Walter Reed Army Medical Center
http://bundaathira.multiply.com

Cara Budidaya Jamur Tiram di Daerah Panas


Menekuni bisnis budidaya jamur tiram memang sangat menguntungkan. Tingginya permintaan pasar dan mudahnya proses budidaya jamur tiram menjadi salah satu alasan mengapa jenis jamur ini lebih sering dibudidayakan masyarakat dibandingkan jenis jamur lainnya. Meskipun begitu, sampai hari ini ada sebuah kendala yang sering dihadapi para pemula dalam menjalankan bisnis budidaya jamur tiram. Yaitu faktor pemilihan lokasi budidaya yang sesuai dengan habitat hidup jamur tersebut.
kumbung jamur tiram 200x150 Cara Budidaya Jamur Tiram di Daerah Panasbudidaya jamur tiram 200x149 Cara Budidaya Jamur Tiram di Daerah Panas


Biasanya pertumbuhan jamur tiram akan optimal sepanjang tahun bila lokasi budidayanya sesuai dengan habitat aslinya, yakni di kawasan pegunungan atau di daerah dataran dengan ketinggian antara 400-800 meter di atas permukaan air laut (mdpl), serta memiliki suhu udara sekitar 20-28°C dengan tingkat kelembapan sekitar 70% sampai 80%. Lalu bisakah jamur tiram dibudidayakan di daerah panas?
Bagi Anda yang berada di daerah dataran rendah khususnya di lingkungan yang cukup panas, kini tidak perlu takut lagi untuk mencoba budidaya jamur tiram. Sebab ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk menyiasati kondisi lingkungan di sekitar Anda. Untuk mengetahui informasi selengkapnya, mari kita bahas bersama beberapa tips bisnis yang bisa Anda gunakan untuk membudidayakan jamur tiram di daerah panas.
Pertama, langkah mudah yang bisa Anda coba yaitu membuat bangunan kumbung jamur dengan sistem sirkulasi buka tutup. Yang dimaksud buka tutup disini adalah menutup sirkulasi kumbung jamur di siang hari agar kelembapan di dalamnya tetap terjaga, dan membukanya pada malam hari sehingga suhu ruangan di dalam kumbung jamur bisa lebih dingin.
Kedua, gunakan bahan atap yang tidak menyerap panas. Hal ini penting agar intensitas sinar matahari yang masuk ke dalam kumbung jamur tidak berlebihan. Beberapa bahan yang bisa Anda gunakan sebagai atap kumbung jamur antara lain anyaman bambu, atau genteng.
Ketiga, faktor kelembapan merupakan syarat utama yang harus terpenuhi dalam budidaya jamur tiram, sebab kelembapan udara sangat berpengaruh pada pertumbuhan jamur. Untuk mengatasi hal tersebut, Anda bisa meletakkan beberapa tong/wadah air di dalam kumbung jamur untuk meningkatkan kelembapan ruangan.
Keempat, karena lokasi budidaya jamur berada di daerah panas, maka usahakan untuk membuat bangunan kumbung di tempat yang teduh atau dekat dengan pepohonan. Selain itu hindari pula pembuatan pintu kumbung yang berada di arah matahari terbit atau terbenam, hal ini dilakukan untuk mencegah sinar matahari langsung masuk ke ruangan kumbung.
Kelima, lindungi sekitar lokasi kumbung dari sinar matahari langsung yang terlalu menyengat. Anda bisa melakukannya dengan cara menanam banyak pohon rindang (perdu) disekeliling kumbung jamur.
Keenam, untuk memperlancar sirkulasi udara di dalam kumbung jamur tiram, usahakan tinggi bangunan kumbung dibuat lebih tinggi atau tidak kurang dari 4 meter.
Ketujuh, perhatikan rak penyimpanan baglog jamur yang dibuat. Bila di daerah dingin rak yang dibuat pada kumbung jamur bisa mencapai 5 tingkat, pastikan rak yang dibuat di daerah panas tidak lebih dari 3 tingkat.
Kedelapan, karena lokasi kumbung jamur berada di daerah panas, maka sebisa mungkin lakukan penyiraman lebih sering dibandingkan di daerah pegunungan. Penyiraman baglog jamur bisa Anda lakukan minimal 3 kali dalam sehari.
Nah, dengan demikian Anda tidak perlu khawatir jika ingin mmbudidayakan jamur tiram tetapi daerah Anda merupakan daerah yang panas. Silahkan mencoba peluang bisnis jamur dimanapun Anda tinggal. Mulai dari yang kecil, mulai dari yang mudah, mulai dari sekarang! Salam sukses.

Cara Budidaya Jamur Tiram

Langkah awal yang perlu disiapkan


1. Ruang persiapan
Ruang persiapan adalah ruangan yang berfungsi untuk melakukan kegiatan Pengayakan, Pencampuran, Pewadahan, dan Sterilisasi.

2. Ruang Inokulasi
Ruang Inokulasi adalah ruangan yang berfungsi untuk menanam bibit pada media tanam, ruang ini harus mudah dibersihkan, tidak banyak ventilasi untuk menghindari kontaminasi (adanya mikroba lain).

3. Ruang Inkubasi
Ruangan ini memiliki fungsi untuk menumbuhkan miselium jamur pada media tanam yang sudah di inokulasi (Spawning). Kondisi ruangan diatur pada suhu 22 – 28 derajat C dengan kelembaban 60% – 80%, Ruangan ini dilengkapi dengan rak-rak bambu untuk menempatkan media tanam dalam kantong plastic (baglog) yang sudah di inokulasi.

4. Ruang Penanaman
Ruang penanaman (growing) digunakan untuk menumbuhkan tubuh buah jamur. Ruangan ini dilengkapi juga dengan rak-rak penanaman dan alat penyemprot/pengabutan. Pengabutan berfungsi untuk menyiram dan mengatur suhu udara pada kondisi optimal 16 – 22 derajat C dengan kelembaban 80 – 90%.

Peralatan Dan Bahan Budidaya Jamur Tiram

Peralatan : yang digunakan pada budidaya jamur diantaranya, Mixer, cangkul, sekop, filler, botol, boiler, gerobak dorong, sendok bibit, centong.
Bahan-bahan : yang digunakan dalam budidaya jamur tiram adalah Serbuk kayu, bekatul (dedak), kapur (CaCO3), gips (CaSO4), tepung jagung (biji-bijan), glukosa, kantong plastik, karet, kapas, cincin plastik.

Proses dan Teknik Budidaya Jamur Tiram

Dalam melaksanakan Budidaya Jamur Tiram ada beberapa proses dan kegiatan yang dilaksanakan antara lain:

1. Persiapan Bahan
Bahan yang harus dipersiapkan diantaranya serbuk gergaji, bekatul, kapur, gips, tepung jagung, dan glukosa.

2. Pengayakan
Serbuk kayu yang diperoleh dari penggergajian mempunyai tingkat keseragaman yang kurang baik, hal ini berakibat tingkat pertumbuhan miselia kurang merata dan kurang baik. Mengatasi hal tersebut maka serbuk gergaji perlu di ayak. Ukuran ayakan sama dengan untuk mengayak pasir (ram ayam), pengayakan harus mempergunakan masker karena dalam serbuk gergaji banyak tercampur debu dan pasir.

3. Pencampuran
Bahan-bahan yang telah ditimbang sesuai dengan kebutuhan dicampur dengan serbuk gergaji selanjutnya disiram dengan air sekitar 50 – 60 % atau bila kita kepal serbuk tersebut menggumpal tapi tidak keluar air. Hal ini menandakan kadar air sudah cukup.

4. Pengomposan
Pengomposan adalah proses pelapukan bahan yang dilakukan dengan cara membumbun campuran serbuk gergaji kemudian menutupinya dengan plastic.

5. Pembungkusan (Pembuatan Baglog)
Pembungkusan menggunakan plastik polipropilen (PP) dengan ukuran yang dibutuhkan. Cara membungkus yaitu dengan memasukkan media ke dalam plastik kemudian dipukul/ditumbuk sampai padat dengan botol atau menggunakan filler (alat pemadat) kemudian disimpan.

6. Sterilisasi
Sterilisasi dilakukan dengan mempergunakan alat sterilizer yang bertujuan menginaktifkan mikroba, bakteri, kapang, maupun khamir yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur yang ditanam. Sterilisasi dilakukan pada suhu 90 – 100 derajat C selama 12 jam.

7. Inokulasi (Pemberian Bibit)
Inokulasi adalah kegiatan memasukan bibit jamur ke dalam media jamur yang telah disterilisasi. Baglog ditiriskan selama 1 malam setelah sterilisasi, kemudian kita ambil dan ditanami bibit diatasnya dengan mempergunakan sendok makan/sendok bibit sekitar + 3 sendok makan kemudian diikat dengan karet dan ditutup dengan kapas. Bibit Jamur Tiram yang baik yaitu:
- Varitas unggul
- Umur bibit optimal 45 – 60 hari
- Warna bibit merata
- Tidak terkontaminasi

8. Inkubasi (masa pertumbuhan miselium) Jamur Tiram
Inkubasi Jamur Tiram dilakukan dengan cara menyimpan di ruangan inkubasi dengan kondisi tertentu. Inkubasi dilakukan hingga seluruh media berwarna putih merata, biasanya media akan tampak putih merata antara 40 – 60 hari.

9. Panen Jamur Tiram
Panen dilakukan setelah pertumbuhan jamur mencapai tingkat yang optimal, pemanenan ini biasanya dilakukan 5 hari setelah tumbuh calon jamur. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari untuk mempertahankan kesegarannya dan mempermudah pemasaran. 

Semoga bermanfaat...

Kamis, 22 Maret 2012

pengertian pengolahan


Pengolahan
          “Pengolahan adalah sebuah proses mengusahakan atau mengerjakan sesuatu (barang dsb) supaya menjadi lebih sempurna.” (Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa: 1988)

pengertian pembelian


Pembelian
Definisi Pembelian Menurut Para Ahli 
Istilah purchasing atau pembelian sinonim dengan procurement atau pengadaan barang. Berikut adalah definisi procurement menurut Bodnar dan Hopwood (2001:323), yaitu:“Procurement is the business process of selecting a source, ordering, and acquiring goods or services.”
Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti: bahwa pengadaan barang adalah proses bisnis dalam memilih sumber daya-sumber daya, pemesanan dan perolehan barang atau jasa.

Brown dkk. (2001:132) mengatakan bahwa secara umum pembelian bisa didefinisikan sebagai: “managing the inputs into the organization’s transformation (production process).” Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti bahwa pembelian merupakan pengelolaan masukan ke dalam proses produksi organisasi.

Berikut adalah pendapat Galloway dkk. (2000:31) mengenai fungsi pembelian, yaitu: “The role of purchasing function is to make materials and parts of the right quality, and quantity available for use by operations at the right time and at the right place.” Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti bahwa peran fungsi pembelian adalah untuk mengadakan material dan part pada kualitas yang tepat dan kuantitas yang tersedia untuk digunakan dalam operasi pada waktu yang tepat dan tempat yang tepat.

pengertian penjualan


Penjualan 
 Penjualan merupakan pembelian sesuatu (barang atau jasa) dari suatu pihak kepada pihak lainnya dengan mendapatkan ganti uang dari pihak tersebut. Penjualan juga merupakan suatu sumber pendapatan perusahaan, semakin besar penjualan maka semakin besar pula pendapatan yang diperoleh perusahaan.

Pengertian penjualan menurut Henry Simamora dalam buku “Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis” menyatakan bahwa:
“Penjualan adalah pendapatan lazim dalam perusahaan dan merupakan jumlah kotor yang dibebankan kepada pelanggan atas barang dan jasa”.

Pengertian penjualan menurut Chairul Marom dalam buku “Sistem Akuntansi Perusahaan Dagang” menyatakan bahwa :
“Penjualan artinya penjualan barang dagangan sebagai usaha pokok perusahaan yang biasanya dilakukan secara teratur”.


Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penjualan adalah persetujuan kedua belah pihak antara penjual dan pembeli, dimana penjual menawarkan suatu produk dengan harapan pembeli dapat menyerahkan sejumlah uang sebagai alat ukur produk tersebut sebesar harga jual yang telah disepakati

Selasa, 24 Januari 2012

kumpulan tugas kuliah: BUDIDAYA SAWI

kumpulan tugas kuliah: BUDIDAYA SAWI: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Jagad Indonesia ini memungkinkan dikembangkan tanaman sayur-sayuran yang banyak bermanfaat bagi pertumbuha...

BUDI DAYA KARET




I.                   PENDAHULUAN
Tujuan utama pasaran karet (hevea brasiliensis) ndonesia adalah ekspor. Di pasaran internasional (perdagangan bebas) produk karet Indonesia menghadapi persaingan ketat. PT. Natural Nusantara berupaya meningkatkan Kuantitas dan Kualitas produksi, dengan tetap menjaga Kelestarian lingkungan (Aspek K-3).

Kamis, 19 Januari 2012

BUDIDAYA SAWI

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG.
Jagad Indonesia ini memungkinkan dikembangkan tanaman sayur-sayuran yang banyak bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan bagi manusia. Sehingga ditinjau dari aspek klimatologis Indonesia sangat tepat untuk dikembangkan untuk bisnis sayuran.
Di antara tanaman sayur-sayuran yang mudah dibudidayakan adalah caisim. Karena caisim ini sangat mudah dikembangkan dan banyak kalangan yang menyukai dan memanfaatkannya. Selain itu juga sangat potensial untuk komersial dan prospek sangat baik..

Jumat, 13 Januari 2012

PESTONA

Sunday, June 20, 2010



 Harga : Rp. 35.500,- / 500 cc (Khusus Wilayah Jawa)

BUDI DAYA MENTIMUN

BUDI DAYA MENTIMUN


Sabtu, 07 Januari 2012

Biogas dari Limbah Peternakan Sapi

Limbah peternakan seperti feses, urin beserta sisa pakan ternak sapi merupakan salah satu sumber bahan yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan biogas. Namun di sisi lain perkembangan atau pertumbuhan industri peternakan menimbulkan masalah bagi lingkungan seperti menumpuknya limbah peternakan termasuknya didalamnya limbah peternakan sapi. Limbah ini menjadi polutan karena dekomposisi kotoran ternak berupa BOD dan COD (Biological/Chemical Oxygen Demand), bakteri patogen sehingga menyebabkan polusi air (terkontaminasinya air bawah tanah, air permukaan), polusi udara dengan debu dan bau yang ditimbulkannya.

BIOGAS LIMBAH PETERNAKAN SAPI SUMBER ENERGI ALTERNATIF RAMAH LINGKUNGAN November 13, 2009

Efriza Fitri Eliantika
 ABSTRAK
 Penggunaan sumber energi fosil oleh manusia telah mengakibatkan semakin banyaknya emisi gas efek rumah kaca ke lingkungan yang menyebabkan pemanasan global (global warming), pencemaran lingkungan serta berkurangnya cadangan sumber energi fosil tersebut. Hal ini mengakibatkan penuntutan pencarian sumber energi yang lebih ramah lingkungan (renewable energy). Salah satunya

Jumat, 06 Januari 2012

Pengolahan Limbah Ternak Sapi Menjadi Pupuk Organik Berkualitas Tinggi

Masalah Kotoran Sapi
Umumnya tujuan para peternak dalam beternak sapi adalah untuk mendapatkan daging sapi melalui proses pertambahan berat badan sapi. Selain menghasilkan daging, dalam beternak sapi juga dihasilkan produk lain seperti kulit, tulang, darah, urin dan kotoran atau limbah sapi.

Pengelolaan Limbah Cair Usaha Peternakan Sapi Perah Melalui Penerapan Konsep Produksi Bersih

oleh : Hidayatullah, Gunawan, Kooswardhono Mudikdjo1, dan Erliza, N.2

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu, Jl. Irian Km 615 Bengkulu 38119
Insitut Pertanian Bogor, Jl. Raya Padjadjaran Bogor