ANALISA PEMASARAN PEPAYA(
Studi Kasus di Desa Jeru, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang )
Indonesia merupakan negara agraris
yang sangat kaya akan keneka ragaman hayatinya. Perilaku petani saat ini
mempunyai orientasi profit atau komersial dan petani mulai menjadi subyek
pembangunan yang memiliki peningkatan kualitas kehidupanya, mulai peningkatan
aspek pendidikan, ketrampilan, manajemen, produktifitas kerja maupun kualitas
gizi. Perubahan perilaku dan semangat ini juga merubah orientasi dalan berusaha
tani, dimana tanaman yang diusahakannya sudah bukan lagi tanaman yang
berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pokok saja melainkan tanaman sesuai
dengan kebutuhan pasar seperti sayur mayur dan buah-buahan.
Salah satu
buah-buahan yang mempunyai prospek untuk dikembangkan di Indonesia adalah buah
pepaya. Pepaya selama ini hanya sebagai tanaman selingan untuk tanaman
pekarangan, namun sekarang mulai banyak dikembangkan menjadi tanaman kebun yang
berorientasi pasar. Indonesia mempunyai potensi yang cukup besar dalam budidaya
tanaman pepaya mengingat kebiasaan masyarakat Indonesia terbiasa budidaya
pepaya. Berdasarkan laporan FAO tahun 1988 Indonesia menghasilkan pepaya
sebesar 270 ribu ton pepaya. Angka ini jauh lebih besar jika dibandingkan
negara Philipina yang menghasilkan 95 ribu ton dan Papua New Guinea yang
menghasilkan sebesar 12 ribu ton pepaya.
Masalahnya saat
ini adalah bagaimana saluran atau rantai pemasaran pepaya? Berapa besar marjin
pemasaran dari berbagai saluran pemasaran pepaya? Berapa besar share keuntungan
pemasaran pepaya?
Oleh karena itu
tujuan penelitian ini
1. Mengetahui
rantai/saluran pemasaran pepaya.
2. Mengetahui
besarnya marjin pemasaran pepaya.
3. Mengetahui
besarnya share keuntungan yang diterima petani.
Sehingga dari
penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk
1. Sebagai bahan
referensi bagi penelitian berikutnya.
2. Sebagai
gambaran peluang bisnis pemasaran pepaya.
Penelitian ini
sengaja dilakukan di Desa Jeru Kecamatan Turen Kabupaten Malang mengingan desa
ini merupakan salah satu sentra produksi buah pepaya. Sample penelitian ini
ditentukan dengan menggunakan metode snowball sampling, dengan pengambilan
contoh lembaga pemasaran dilakukan berdasarkan penelusuran komoditas pepaya
dari produsen sampai konsumen. Adapun analisa data menggunakan metode diskritif
dan analisis marjin pemasaran dan share yang diterima petani dengan rumus
sebagai berikut:
Margin pemasaran
sama dengan biaya pemasaran ditambah dengan keuntungan yang secara sistimatis
dapat dirumuskan sebagai berikut :
M = Pr - Pf atau
Mp = Bp K
dimana :
Pr = Harga
ditingkat konsumen yang diambil dari harga
beli rata-rata
konsumen.
Pf = Harga
ditingkat produsen yang diambil dari harga jual
rata-rata
produsen.
Bp = Biaya
pemasaran yang dikeluarkan lembaga pemasaran
dalam menjalankan
fungsi pemasaran.
K = Keuntungan
lembaga-lembaga pemasaran.
Untuk menghitung
share yang diterima petani digunakan rumus perhitungan sebagai berikut:
Harga yang
Diterima Petani
Share Petani = X
100 %
Harga yang di
bayar oleh Konsumen Akhir
Berdasarkan hasil
penelitian mengenai Analisa Pemasaran Pepaya di Desa Jeru Kecamatan Turen
Kabupaten Malang dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.
Lembaga pemasaran yang terdapat didaerah ini ada 5 pola saluran pemasaran yaitu
:
a. Petani
Tengkulak Malang Pengecer Konsumen
b. Petani Pedagang
Pengumpul Pengecer Konsumen Malang
c. Petani Pengecer
Konsumen Malang
d. Petani Pedagang
Pengumpul Pengecer Konsumen Jakarta
e. Petani
Tengkulak Pedagang Pengumpul Pengecer Konsumen Jakarta
2.
Marjin pemasaran dan share yang diterima petani adalah sebagai berikut:
a.
Pada saluran I Marjin pemasaran sebesar Rp. 108,5/kg dan share yang diterima
petani sebesar 43,05 %
b.
Pada saluran II Marjin pemasaran sebesar Rp. 81/Kg dan share yang diterima
petani sebesar 50,75 %
c.
Pada saluran III Marjin pemasaran sebesar Rp. 35,5/Kg dan share yang diterima
petani sebesar 76,97 %
d.
Pada saluran IV Marjin pemasaran sebesar Rp. 191,8/Kg dan share yang diterima
petani sebesar 29,09 %
e.
Pada saluran V Marjin pemasaran sebesar Rp. 194,5/Kg dan share yang diterima petani
sebesar 30,53 %
3.
Dari hasil penelitian ini, ada hal yang terlihat sebagai trend yaitu semakin
banyak saluran pemasaran pepaya yang terlibat maka marjin pemasaran semakin
besar dan share yang diterima petani semakin kecil. Demikian juga semakin jauh
daerah tujuan pemasaran pepaya semakin besar marjin pemasaran pepaya dan share
yang diterima petani semakin kecil.
sumber:
http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jiptumm-gdl-s1-2003-tri-8837-2003&q=manajemen%20pemasaran